MITOS
1. DEFINISI
Menurut Wikipedia, Mitos (bahasa Yunani: μῦθος– mythos) adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.
Kalau menurut saya sendiri, mitos itu bisa merupakan suatu kejadian atau suatu cerita zaman terdahulu yang ditafsirkan mengenai alam semesta yang mampu memberikan suatu sugesti kepada sekelompok orang bahwa apabila terjadi A maka selanjutnya adalah B. Sebagai contoh, apabila ada kupu – kupu masuk rumah, maka akan datang tamu. Itu merupakan suatu mitos yang dituturkan oleh orang – orang terdahulu.
Bisa juga suatu mitos diungkapkan dalam bentuk kesenian seperti tari-tarian. Yang inti dari bentuk kesenian tersebut merupakan lambang yang mencetuskan pengalaman orang – orang terdahulu yang bisa melambangkan kebaikan, kejahatan, keselamatan, dll. Akan tetapi di indonesia sendiri mitos tersebut lebih identik ke arah mistik. Dikarenakan dari sisi geografis kondisi negara indonesia yang memiliki beribu – ribu pulau dan memiliki beragam budaya pasti tiap daerahnya memiliki mitos – mitos yang berbeda. Sebagai contoh, akan kita ambil pada pembahasan berikutnya
2. SEJARAH / TEMPAT KEJADIAN
Pada pembahasan kali ini, saya akan mengungkap mitos mengenai daerah saya di Bogor yang lebih tepatnya di Kebun Raya Bogor, yaitu sebuah jembatan yang terletak pada pertigaan Jalan Kapten Muslihat, Jalan Veteran, dan Jalan Merdeka, Bogor, Jawa Barat, yang menjadi saksi perjuangan masa lalu. Namanya Jembatan Merah yang terletak di tengah kebun raya Bogor.
Sejarah Jembatan Merah versi Bogor, pada tahun 1881 Seorang arsitek Belanda, Mr Motmann, bersama amtenar pribumi bernama Saripin membangun jembatan melintasi Sungai Cipakancilan. Setelah rampung, jembatan lengkap dengan lampu-lampu gas tersebut dilumuri cat warna merah bata, dari sinilah sebutan Jembatan Merah diambil.
Tahun 1945 di masa perjuangan kemerdekaan, jembatan ini dipenuhi mayat-mayat pejuang. Tahun 1966 Pahlawan asal Surabaya, Bung Tomo, melintasi Jembatan Merah dan melambaikan tangan ke penduduk setempat. Sekarang Kawasan ini menjadi perlintasan padat sejak berdiri Plaza Jembatan Merah di sisi Jalan Veteran.
Saat Peringatan Proklamasi warga setempat melakukan pengecatan Jembatan Merah, dengan warna aslinya merah bata Selain itu mengecat pita beton dengan warna hitam putih. Karena jembatan ini melintas di atas sungai Cipakancilan disebut Jembatan Merah karena sejak dibangunnya dicat dengan warna merah (merah bata).
Suatu kenangan yang yang tak dapat dilupakan, ketika mayat pahlawan menetes di jembatan tersebut dan menjadi suatu peristiwa tragis yang dialami ketika jaman perjuangan dulu sehingga sesuai pula bila jembatan ini selamanya di cat dengan warna Merah Darah.
Jembatan Gantung ini merupakan serupa dengan golden gate yang terletak di san Fransisco. Jembatan merah ini memang indah. Seorang teman berpendapat bahwa jembatan ini indah digunakan sebagai lokasi pemotretan pre wedding. Hmm..entahlah, indah memang, namun banyak mitos berkembang bahwa jika ke jembatan gantung bersama kekasih, hubungan perkekasihan tidak akan bertahan lama, alias putus setelah berkasih-kasihan di jembatan gantung.
Di kebun ini, tak hanya menyimpang aneka ragam botani, namun memendam cerita bernuansa magis. Mitos yang berkembang di sini berhubungan dengan urusan percintaan. Menarik memang, mungkin karena banyak dari pengunjung Kebun Raya Bogor ini adalah pasangan muda– mudi. Oleh karena itu, masyarakat juga sering menyebut Kebun Raya Bogor ini dengan Kebun Jodoh.
Ada beberapa tempat di Kebun Raya Bogor yang menurut warga Bogor terkait erat dengan satu mitos. Boleh percaya atau tidak. Apakah benar atau kebetulan saja, sulit untuk memastikan mana yang benar. Namanya juga mitos. Adalah Jembatan Cinta, sebuah jembatan gantung berwarna merah. Karena warnanya itu, sebagian orang menyebutnya Jembatan Merah. Di jembatan ini juga sering dipakai untuk shooting acara televisi.
Mitos yang berkembang di situ adalah bila sepasang kekasih berjalan menyeberangi Jembatan Merah, maka dipercaya tidak lama kemudian hubungan percintaannya berakhir. Namun sebaliknya, bila berjalan di Jembatan Cinta bukan bersama kekasih melainkan hanya teman, jika berpacaran dipercaya akan langgeng dan bahkan bisa sampai ke jenjang pernikahan.
Tempat kedua yang masih berhubungan dengan mitos percintaan ialah Pohon Jodoh. Tempatnya pun tidak jauh dari Jembatan Merah. Pohon Jodoh sebenarnya hanya dua pohon besar yang kebetulan berdampingan. Di bawah kedua pohon tersebut terdapat bangku taman. Pohon yang berada di sebelah kiri adalah Meranti yang mempunyai kulit kasar dan berwarna gelap. Sedangkan pohon yang satu lagi adalah beringin dengan kulit licin berwarna coklat. Melihat perbedaan warna kulit ini katanya menggambarkan sepasang pengantin, sehingga banyak orang yang menyebutnya sebagai Pohon Jodoh. Konon, bila kita duduk di bawah Pohon Jodoh itu bersama pasangan, maka hubungan kasih akan langgeng.
Menurut beberapa orang, mitos tersebut berasal dari pengunjung itu sendiri yang sengaja membuat cerita seperti sedemikian rupa. Memang ada beberapa orang yang memercayai mitos tersebut. Misalnya, dari pengalamannya saat berjalan–jalan dengan kekasihnya dan tidak berapa lama kemudian mereka putus pacaran. Ada juga yang mendapatkan jodoh di Kebun Raya dan terus berlanjut hingga ke jenjang pernikahan. Itu semua kembali kepada pribadi masing–masing. Mitos percintaan di Kebun Raya Bogor ini sudah tersebar di wilayah Kota Bogor, bahkan hingga keluar kota. Mitos di Kebun Raya Bogor ini tidak diketahui pasti kapan adanya. Kemungkinan dari omongan pengunjung itu sendiri yang cerita dari mulut ke mulut sehingga nyebar kemana.
Pengunjung secara tidak langsung membuat mitos tersebut dari pengalamannya, ketika berada di Kebun Raya Bogor. Awalnya mungkin semacam cerita untuk sekadar kenang-kenangan. Tapi lama-lama banyak orang percaya atau setengah percaya, karena kebetulan mengalami hal yang sama.
3. NILAI KEMANUSIAAN
Nilai kemanusiaan yang saya ambil dari mitos tersebut sesuai dengan pancasila sila pertama. Yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita harus percaya bahwa Umur, Rezeki, dan Jodoh itu ditangan Tuhan. Jangan mudah percaya kepada mitos yang berujung musyrik. Pada mitos diatas banyak orang percaya pergi ke Kebun Raya Bogor bersama pasangan maka hubungan kita bersama pasangan tersebut akan segera putus. Demikian juga sebaliknya, apabila kita pergi kesana bersama dengan teman, maka Hubungan kita dengan teman tersebut bisa sampai ke Jenjang Pernikahan. Seharusnya kita jangan mudah percaya, karena jodoh itu sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Ada baiknya kita kesana bukan hanya untuk foto prewedding ataupun jalan – jalan bersama pasangan dan teman – teman saja , Tapi juga kita harus menghargai dan menghormati perjuangan para pahlawan yang berjuang terdahulu. Dengan mengingatnya, kita bisa mengerti makna dari kemerdekaan bangsa Indonesia itu sendiri.
2. Konsep Budaya dalam Kesusastraan
Judul cerita Fiksi: Serigala dan Tiga Ekor Babi
Aspek Positif: - Sabar dan tenang dalam menghadapi masalah
- Menjadi Mandiri
- Pantang menyerang
Aspek Negatif: - Punya pemikiran yang tidak memikirkan akibat kedepannya
- Malas dan Manja
Kesimpulan: Jangan pernah putus asa dalam menghadapi masalah. Dan gunakan pemikiran yang jernih untuk menyelesaikan rintangan tersebut.
3. Contoh Puisi
Arti Cinta
Di dalam kedinginan jiwaku
Kau hadir mendekap erat kalbuku
Dalam kesendirian nuraniku
Kau temani aku dengan kemesraan
Dalam kegalauan jiwaku
Kau hadir untuk menghiburku
Dalam kesepian malamku
Kau hadir dalam indahnya mimpiku
Tiada yang kupikirkan selama ini
Kecuali aku merasa berarti bersamamu
Kan kuayun langkahku ini
Bersama irama kerinduan
Kangen khan slalu menyelimuti hatiku
Tak ada sesuatu terindah untuku
Karena kau segala-galanya bagiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar