Sabtu, 08 November 2014

Tugas TOU 1 - PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA

PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk ("Bentoel" atau "Perseroan”) dan anak perusahaannya adalah anggota British American Tobacco Group, grup perusahaan tembakau terbesar kedua di dunia berdasarkan pangsa pasar global dengan berbagai brand yang dijual di lebih dari 200 negara.

Saat ini Bentoel adalah produsen rokok terbesar keempat di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 7%. Perusahaan Bentoel memproduksi dan memasarkan berbagai jenis produk tembakau seperti rokok kretek mesin, rokok kretek tangan dan rokok mesin putih. Portofolio kami mencakup brand lokal seperti Club Mild, Neo Mild, Tali Jagat, Bintang Buana, Sejati, Star Mild dan Uno Mild serta brand global seperti Dunhill, Lucky Strike, dan Pall Mall.

Bentoel mempekerjakan lebih dari 8.000 orang yang tersebar di bagian produksi, pemasaran dan distribusi rokok.

Bentoel Group mengarahkan dirinya untuk menjadi perusahaan tembakau dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Agenda Strategic Leadership baru Bentoel Group kini berdasarkan strategi British American Tobacco, yang menyoroti empat pilar akan Pertumbuhan, Produktifitas, Tanggung Jawab, dan Organisasi Juara.

Sejarah dari Bentoel Group diawali pada tahun 1930 ketika Ong Hok Liong menjalani industri rokok rumah miliknya yang bernama Strootjes Fabriek Ong Hok Liong.

Pada akhir tahun 1960-an, Bentoel Group menjadi perusahaan pertama di Indonesia untuk memproduksi rokok kretek filter buatan mesin dan membungkus kotak rokoknya dengan plastik. Inovasi-inovasi ini kemudian menjadi standard pada industri tembakau nasional.

Pada tahun 1990 perusahaan Bentoel menjadi perusahaan publik terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Rajawali Group mengambil alih pengelolaan dari perusahaan Bentoel pada tahun 1991. Kemudian pada tahun 2000, perusahaan Bentoel mengubah nama perusahaan menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Pada tahun 2009 British American Tobacco plc. mengakuisisi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. PT Bentoel Internasional Investama Tbk kemudian bergabung dengan PT BAT Indonesia Tbk pada tahun 2010, dengan tetap mempertahankan nama Bentoel.

Kami telah tumbuh untuk menjadi salah satu pemain inti dalam industri tembakau Indonesia.

Pada tahun 1930 Ong Hok Liong dan tetangganya, Tjoa Sioe Bian memutuskan untuk memulai bisnis tembakau di gedung ini. Hal ini menandai awal dari apa yang sekarang menjadi Bentoel Group.

Kini, sebagai anggota dari British American Tobacco, dengan bangga kami ingin menampilkan kekayaan sejarah kami dan jalur yang telah kami tempuh untuk mewujudkan apa yang menjadi diri kami saat ini. Museum ini merupakan perwujudan nyata dari perjalanan dan usaha kami bersama.


STRUKTUR ORGANISASI PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.

Adapun ciri-ciri organisasi:

– Mempunyai tujuan & sasaran
– Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
– Adanya kerja sama dari sekelompok orang
– Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang
Gambar Struktur Organisasi PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA

Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Komitmen
Manajemen Perseroan secara konsisten senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG, Good Corporate Governance) dalam setiap sisi kegiatan pengelolaan Perseroan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Dalam penerapan GCG tersebut Manajemen Perseroan selalu memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, praktik dan rekomendasi GCG terbaik.
Struktur Manajemen GCG
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah kewenangan tertinggi dalam Perseroan. Kami menyelenggarakan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2012 pada bulan Juni 2013. Selain itu, kami juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa pada Agustus 2013 yang menyepakati perubahan komposisi Dewan Komisaris Perseroan.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan manajemen dan bisnis Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi serta memberi kerangka arahan untuk Direksi. Dewan tersebut memiliki hak untuk memeriksa dokumen, korespondensi dan barang-barang bukti lainnya, serta hak untuk memeriksa aset Perseroan. Mereka juga berhak untuk mengetahui semua kegiatan yang dilakukan oleh Direksi dalam mengelola Perseroan. Dewan Komisaris memenuhi fungsi pengawasannya untuk kepentingan Perseroan dan menjawab RUPS.
® Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris secara rutin menyelenggarakan rapat untuk mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan manajemen Perseroan. Di tahun 2013, Dewan Komisaris menyelenggarakan empat rapat yang kehadirannya mencapai 100%, seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berhak untuk mewakili dan mengikat Perseroan di dalam dan luar pengadilan dan memiliki hak untuk bertindak untuk dan atas nama Perseroan untuk melaksanakan semua tindakan, kecuali jika ditentukan lain dalam Anggaran Dasar, dan akan bertanggung jawab dalam RUPS. Anggota Direksi ditunjuk dan diberhentikan oleh RUPS.
® Rapat Direksi
Di tahun 2013, Direksi menyelenggarakan empat rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, yang tingkat kehadiran Direksinya mencapai 100%. Direksi juga menyelenggarakan rapat dengan KomiteAudit. Direksi secara rutin menyelenggarakan rapat untuk mendiskusikan masalah operasional dan praktik GCG dalam Perseroan guna memastikan tercapainya tujuan bisnis dan juga implementasi yang tepat untuk GCG.
Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris ditentukan selama RUPS Tahunan sedangkan Remunerasi untuk Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Di tahun 2013, jumlah total remunerasi yang dibayarkan kepada para anggota Dewan Komisaris dan Direksi berjumlah Rp 44,6 milyar.
Komite Audit
Komite Audit terdiri dari tiga anggota yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Para anggota adalah pihak independen dan dipimpin oleh Komisaris Independen Perseroan. Peran Komite Audit adalah mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam permasalahan yang berhubungan dengan manajemen risiko bisnis, pengendalian internal dan kepatuhan serta manajemen bisnis. Atas dasar tindakan yang tepat dan informasi yang relevan, Komite Audit harus memastikan:
1. Tersedianya sistem pengendalian internal yang tepat dan memuaskan untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi risiko bisnis dalam Perseroan.
2. Diidentifikasinya masalah atau kelemahan besar tertentu dalam sistem tersebut dan pembuatan rencana kerja yang tepat waktu dan akurat.
3. Perseroan dan anak perusahaannya melaksanakan kegiatan bisnis secara tepat dan efisien.
Komite Audit harus memastikan bahwa sumber daya untuk audit internal dan eksternal digunakan secara efektif untuk memenuhi kebutuhan Perseroan. Hasil dari rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab:
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan
Komite Audit akan mengawasi integritas laporan keuangan Perseroan dan pengumuman formal apapun yang berhubungan dengan kinerja Perseroan, dan memeriksa penilaian signifikan yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut sebelum diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk disetujui.
2. Kontrol Internal dan Risiko Bisnis
Komite Audit akan terus memantau efektifitas dari akuntasi, pengendalian internal serta identifikasi risiko bisnis dan pengelolaan sistem Perseroan dan anak perusahaannya.
3. Audit Internal
Komite Audit akan mengawasi dan meninjau efektifitas layanan audit internal yang disediakan oleh Perseroan.
4. Audit Eksternal
Komite Audit akan mengelola hubungan dengan auditor eksternal termasuk menyetujui penunjukkan, biaya, persetujuan dari cakupan dan rencana audit serta tinjauan kinerja.
Komite Audit juga bertanggung jawab menyiapkan laporan tahunan Komite Audit sebagai bagian dari Laporan Tahunan Perseroan dan membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengamati etika serta tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan.
Di tahun 2013, Komite Audit mengadakan empat rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota komite, di mana laporan keuangan Perseroan dan masalah-masalah lainnya terkait sistem pengendalian internal Perseroan didiskusikan.
Piagam Komite Audit:
Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) No. IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“Regulasi Bapepam-LK”), Dewan Komisaris Perseroan telah menetapkan Piagam Komite Audit (“Piagam”) yang menyatakan tanggung jawab Komite Audit. Piagam ini telah diunggah pada situs Perseroan (www.bentoelgroup.com) dan dapat diakses publik.
Komposisi Komite Audit Perseroan di tahun 2013 adalah sebagai berikut:
James Richard Suttie – Ketua
Ditunjuk sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di tahun 2010. Beliau bergabung dengan Rothmans International di tahun 1972. Beliau menjabat sebagai Commercial Accountant Manager sebelum menjadi Direktur Keuangan Carreras Ltd, Jamaica pada tahun 1982. Beliau kemudian ditunjuk sebagai Direktur Keuangan Rothmans International Ltd (Eropa), Rothmans Pall Mall Bh (Malaysia) dan Rothmans Asia. Setelah Rothmans bergabung dengan British American Tobacco Plc, Beliau ditunjuksebagai Regional Financial Controller untuk Afrika di tahun 1999 dan selanjutnya sebagai RegionalFinancial Controller untuk Asia Pasifik di tahun 2002. Beliau selanjutnya menduduki jabatan tersebut hingga pensiun dari British American Tobacco pada tahun 2006. Beliau adalah anggota Institute ofChartered Accountants of Scotland.
Subarto Zaini – Anggota
Ditunjuk sebagai anggota Komite Audit Perseroan tahun 2010. Selama lebih dari 18 tahun, Beliau bekerja sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Inco Tbk dan PT BAT Indonesia Tbk dan sebagai Eksekutif dan Direktur Keuangan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan tiga Perusahaan Investasi Asing Amerika Serikat. Beliau juga telah bergerak dalam bidang konsultansi manajemen selama 20 tahun, membantu perusahaan-perusahaan seperti PT Telkom Tbk, PT Garuda Indonesia, PT Insurance Services Indonesia, PT Danareksa dan PT Satelindo. Beliau aktif berperan serta dalam beberapa organisasi professional dan sosial, termasuk sebagai salah satu pendiri Indonesian Financial Executive Association, Centre for Corporate Leadership, CorporateLeadership Development (CLDI), Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG), Indonesia Society of Commissioners (ISICOM), Karya Tani Jaya (Kartaja) Foundation, Indonesian Audit Committee Association (IKAI), dan Adam Malik Foundation. Dia juga merupakan anggota Komite Nasional Kebijakan Governance(KNKG) sejak 2004.Beliau juga menjadi Ketua Komite Juri Ernst & Young Entrepreneur of The Year 2008, Ketua Komite Juri Anugerah Business Review 2004, dan anggota Komite Juri untuk Annual Report Award 2009- 2010. Beliau telah menjadi kontributor aktif kolom Kepemimpinan dalam majalah Business Review sejak 2004. Beliau mendapatkan gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1963 dan mendapatkan gelas Master of Business Administration dari Indonesian Management Development Institute pada tahun 1985.
Johanes Sutrisno – Anggota
Beliau telah menjadi anggota Komite Audit sejak 2010. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk selama lebih dari sepuluh tahun dan telah menjadi anggota Dewan Komisaris BFI sejak tahun 2000. Beliau juga merupakan Direktur PT Carsurin (sejak 2007) dan Ascenz Indonesia Pte Ltd, Singapura. Johanes Sutrisno menerima gelar Master of Business Administration dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Laporan Komite Audit
Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) No.IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“Regulasi Bapepam-LK”); kami, sebagai Komite Audit Perseroan telah melaksanakan sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan empat (4) rapat sepanjang 2013 dan meninjau kegiatan dan laporan keuangan Perseroan selama 2013.
2. Meninjau bersama sistem pengendalian internal Perseroan dengan Akuntan Publik, termasuk cakupan dan program inspeksi Akuntan Publik.
3. Meninjau tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Pasar Modal serta peraturan perundangundangan lainnya yang berhubungan dengan bisnis Perseroan.
4. Meninjau sistem manajemen Perseroan, efektifitas program dan kegiatan audit internal, implementasi manajemen risiko, kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundangan yang berlaku, dan meninjau Laporan Keuangan triwulan sebelum diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia.
Di tahun 2013, Piagam Komite Audit Perseroan telah ditinjau dan disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK, dan selanjutnya, Piagam tersebut telah diunggah di situs Perseroan seperti yang diwajibkan regulasi.
Dalam rangka kepatuhan terhadap pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut ini kami sampaikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan telah disusun dan disajikan dengan baik, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Dalam menjalankan kegiatannya, Perseroan mematuhi peraturan perundang-undangan pasar modal dan peraturan perundangan yang terkait lainnya.
3. Komite Audit telah melakukan pembahasan dengan Dewan Komisaris terhadap program kerja Perseroan yang memerlukan perhatian khusus agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik
Laporan ini dipersiapkan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013.
Komite Nominasi Dewan Komisaris
Komite Nominasi Dewan Komisaris Perseroan dibentuk berdasarkan keputusan Dewan Komisaris pada Rapat Dewan Komisaris tanggal 22 Maret 2010.
Tujuan pembentukan Komite Nominasi Dewan Komisaris adalah mengatur, melaksanakan dan menegakkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam menetapkan kriteria pemilihan anggota Dewan Komisaris. Untuk itu Komite Nominasi Dewan Komisaris mengusulkan calon anggota Dewan Komisaris sekaligus mengusulkan besar remunerasinya, serta secara teratur melakukan peninjauan atas struktur, ukuran dan komposisi (serta pengetahuan, keterampilan dan pengalaman anggota) Dewan Komisaris.
Pada tahun 2013, Komite Nominasi Dewan Komisaris menyelenggarakan satu rapat.
Sejak tanggal 31 Desember 2012, anggota Komite Nominasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Jason Fitzgerald Murphy, sebagai Ketua Komite Nominasi Dewan Komisaris dan juga menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan.
2. Hendro Martowardojo, anggota Komite Nominasi Dewan Komisaris dan juga menjabat sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan.
3. Hardeep Khangura, anggota Komite Nominasi Dewan Komisaris dan juga menjabat sebagai salah satu Direktur Perseroan.
Komite Remunerasi
Komite Remunerasi dibentuk berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan pada tanggal 22 Maret 2010. Komite Remunerasi mengusulkan jumlah remunerasi dan tunjangan untuk anggota manajemen senior seperti Presiden Direktur dan seluruh Kepala Fungsi Perseroan dan anak perusahaannya. Komite ini juga meninjau kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kompensasi dan tunjangan untuk seluruh karyawan dengan melakukan survei dan penelitian untuk menentukan tingkat remunerasi yang tepat, untuk diberikan kepada karyawan Perseroan sesuai dengan dinamika pasar dan kinerja yang dihasilkan.
Anggota Komite Remunerasi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
1. Andrea Nemeth, Ketua Komite Remunerasi dan merupakan Regional Head of Human Resources, British American Tobacco Asia Pacific
2. Renaud De Goumoens, Anggota Komite Remunerasi dan merupakan Regional Head of Rewards, British American Tobacco Asia Pacific
3. Jason Fitzgerald Murphy, Anggota Komite Remunerasi dan merupakan Presiden Direktur Perseroan
4. Hendro Martowardojo, Anggota Komite Remunerasi dan merupakan Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan
5. Hardeep Khangura, Anggota Komite Remunerasi dan merupakan salah satu Direktur Perseroan
6. Rini Siti Inda Suri, Sekretaris Komite Remunerasi dan merupakan Head of Human Resources Perseroan.
Pada tahun 2013, Komite Remunerasi mengadakan satu rapat.
Sekretaris Perseroan
Sekretaris Perseroan bertanggung jawab untuk mengomunikasikan kondisi umum Perseroan dan kinerjanya kepada seluruh pemangku kepentingan, baik di pasar modal maupun di masyarakat umum. Tugas lain dari Sekretaris Perseroan adalah menghadiri seluruh Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi,dan Rapat Gabungan Manajemen Perseroan.
Sekretaris Perseroan memberikan masukan kepada Direksi untuk memastikan bahwa Perseroan memenuhi persyaratan keterbukaan dan ketentuan pasar modal yang berlaku. Seluruh dokumen Perseroan, termasuk antara lain Daftar Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris, Risalah Rapat Direksi, serta Risalah RUPS didokumentasikan oleh Sekretaris Perseroan.

MANAJEMEN PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk

Profil Dewan Komisaris

Hendro Martowardojo 
Ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan & Komisaris Independen pada tanggal 16 Agustus 2012. Beliau memiliki pengalaman kerja selama 30 tahun, baik di
perusahaan-perusahaan multinasional, perusahaan nasional dan BUMN, dan telah menduduki posisi senior di berbagai perusahaan seperti Citibank, Grup Director dari PT Maharani Paramitra, Presiden Direktur dari PT Aerowisata yang merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia dan Presiden Direktur PT Citra Dana Asia (Fund Asia). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Niaga Sekuritas dan PT Asia Multi Dana dan sampai saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Resource Alam Indonesia Tbk.

Richard Remon Bakker 
Ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan pada bulan Oktober 2011. Beliau mengawali karier di British American Tobacco Belanda dalam divisi keuangan pada tahun 1996 dan menjadi Direktur Keuangan selama kurang lebih dua tahun. Setelah itu Beliau ditunjuk menjadi
Global Marketing Finance Manager Duty Free di Zug, Swiss. Berbekal pemahaman dan pengalaman di bidang keuangan, Richard Remon Bekker dipercaya untuk menempati berbagai posisi senior di British American Tobacco, antara lain Direktur Keuangan Pabrik British American Tobacco di Inggris dan Irlandia, Direktur Eksekutif Keuangan di Paris, Perancis dan di Seoul, Korea Selatan. Sekarang Beliau menjabat sebagai Kepala Keuangan Regional British American Tobacco Asia Pacific.

James Richard Suttie 
Bergabung ke Rothmans International pada tahun 1972. Beliau menjabat sebagai Commercial Accountant Manager sebelum menjadi Direktur Keuangan Carreras Ltd,
Jamaica pada tahun 1982. Setelah itu sebagai Direktur Keuangan Rothmans International (Eropa) Ltd, Rothmans of Pall Mall (Malaysia) Bhd dan Rothmans Asia. Setelah Rothmans melakukan penggabungan usaha dengan British American Tobacco Plc, Beliau ditetapkan sebagai Regional Financial Controller Afrika pada tahun 1999 dan disusul sebagai Regional Financial Controller Asia Pacific pada tahun 2002. Beliau menempati posisi tersebut hingga pensiun dari British American Tobacco pada tahun 2006. James Richard Suttie ditetapkan sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak Januari 2010. Beliau adalah anggota Institute of Chartered

Accountants, Skotlandia.

Brendan James Brady 
Ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 14 Maret 2012. Beliau
mengawali karier di British American Tobacco sebagai Head of Government and External Relations di London, Inggris pada tahun 1991. Beliau sekarang menjabat sebagai Area Director British American Tobacco untuk wilayah China Raya yang berpusat di Beijing dan Hong Kong.

Silmy Karim 
Ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan pada 2 Agustus 2013. Beliau telah
memegang jabatan senior di berbagai perusahaan, antara lain, sebagai Persiden Direktur Tigaraksa Group, Direktur dan Komisaris Kodel Group, Komisaris Independen Carrefour Group dan saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT. PAL Indonesia (Persero) – sebuah BUMN.

PROFIL DIREKSI

Jason Fitzgerald Murphy 
Memulai kariernya di WD & HO Wills dan Rothmans of Pall Mall
Australia sebelum bergabung dengan British American Tobacco pada tahun 1999 sebagai Grocery Channel Manager. Beliau mengembangkan kariernya di British American Tobacco Group hingga menjadi British American Tobacco Area Director untuk Ukraina, Moldova dan Belarus, berbasis di Kiev, Ukraina. Pada 14 Maret 2012 Beliau ditunjuk sebagai Presiden Direktur Perseroan. Beliau lulus dari Charles Sturt University dengan gelar Sarjana Bisnis pada tahun 1991.

Hardeep Khangura 
Memulai kariernya di PricewaterhouseCoopers (PwC) sebelum bergabung
dengan Rothmans International / British American Tobacco Group tahun 1998 sebagai Finance Manager. Beliau kemudian menjadi Auditor Internasional sebelum menjadi Direktur Keuangan di Turki. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau adalah Head of Corporate Strategy untuk British American Tobacco Group di London, Inggris. Hardeep memiliki kualifikasi sebagai Chartered Accountant Inggris, dan lulus dari Birmingham University dengan gelar BCOM (Honours) di bidang Akuntansi dan Keuangan.

Tang Chung Leong 
Ditunjuk sebagai anggota Direksi Perseroan tanggal pada tanggal 1 Januari
2012. Beliau lulus dari University of Canterbury dengan gelar Sarjana Teknik Mesin di tahun
1982. Beliau bergabung dengan British American Tobacco di tahun 1983 sebagai Production Management Trainee sebelum meningkat ke posisi jabatan operasi lainnya. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Direktur Operasional in British American Tobacco di Vinabata, Vietnam.

Prijunatmoko Sutrisno 
Memulai kariernya sebagai staf penelitian dan pengembangan grading
dan pencampuran tembakau di PT Djarum Kudus dari 1983 sampai 1991. Beliau kemudian pindahke PT Rejeki Raya Perkasa sebagai Kepala Divisi Rokok sampai 1996, dan bergabung dengan PT HM Sampoerna sebagai Head of Kretek Blending sampai tahun 2002. Di tahun yang sama, Beliau bergabung dalam Perseroan ini sebagai Kepala Research and Development. Beliau ditunjuk sebagai anggota Direksi Perseroan pada 1 Januari 2012.




VISI DAN MISI PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk

VISI:
Untuk menjadi perusahaan tembakau dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia
MISI:
Kami mewujudkan visi kami melalui empat pilar strategi dari Pertumbuhan,
Produktifitas, Membangun Organisasi Juara, dan Keberlanjutan


Terhitung sejak tanggal 1 Juli 2012, Sekretaris Perseroan dijabat oleh Jusuf Salman, Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia dan telah meraih gelar Master of International Business Law dari Vrije Universiteit Amsterdam serta memiliki lisensi advokat. Kariernya dimulai pada tahun 1997 di beberapa law firm ternama di Jakarta sebagai Associate Lawyer
sebelum akhirnya bergabung di Perseroan pada tahun 2003 sebagai Legal Manager.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Pada tahun 2013, Perseroan mengadakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.

Akuntan Publik Laporan Keuangan 
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan, anggota dari firma Global Pricewaterhouse Coopers Network.

Biro Administrasi Efek
Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai biro administrasi efek yang
bertugas melaksanakan pencatatan kepemilikan saham Perseroan.

Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Hingga Laporan Tahunan 2013 dipersiapkan, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris
dan Direksi yang memiliki secara langsung saham Perseroan.

Kasus Penting
Tidak terdapat kasus penting yang sedang dihadapi oleh Perseroan, maupun oleh anggota
Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2013.

Kebijakan Dividen
Berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 6 Juni 2013 untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012, telah ditetapkan bahwa Perseroan tidak membagikan dividen

karena kerugian yang dialami Perseroan.

MEWUJUDKAN VISI KAMI

PERTUMBUHAN
Secara keseluruhan volume kami meningkat lebih dari 8% di tahun 2013, dimana brand utama kami i.e. Dunhill, Dunhill Fine Cut Mild dan Club Mild secara kolektif tumbuh lebih dari 50%. Sepanjang tahun 2013, kami meneruskan investasi kami untuk membangun sebuah portofolio yang bisa mendorong lebih lanjut pertumbuhan kami di Indonesia. Dengan memfokuskan investasi kami untuk portofolio tersebut, kami dapat membangun sebuah kampanye yang terintegrasi yang mengena di hati para konsumen dewasa dan memastikan pertumbuhan yang lebih lanjut.

Sementara itu, volume dari brand kretek tangan dan kretek tanpa filter kami menurun
disebabkan kenaikan harga yang tidak dapat dihindari lagi karena terjadinya kenaikan biaya
material tembakau dan non-tembakau, perubahan cukai dan devaluasi Rupiah.

Indonesia merupakan negara seluas 1.9 juta km2, yang membentang di lebih dari 17.000 pulau. Untuk perusahaan Produk Konsumen (FMCG, Fast Moving Consumer Goods) manapun hal ini merupakan tantangan yang nyata dan kami telah menghadapi hal ini dengan melakukan investasi lebih lanjut terhadap jalur distribusi kami (route-to-market channels). Di akhir tahun 2013, kami dapat meningkatkan distribusi langsung kami untuk mencapai lebih banyak lagi pelanggan ritel, menambahkan rute penjualan baru dan menjalankan operasi distribusi baru. Kami telah meningkatkan jumlah karyawan dalam tim penjualan kami di seluruh Indonesia dan membekali mereka dengan peralatan dan pelatihan terbaik yang dapat kami berikan.

Kini, seluruh kantor penjualan dan pemasaran (area sales and marketing offices) kami telah kami transformasikan sehingga mendukung tim penjualan, logistik baru, serta proses manajemen tenaga lapangan yang kian efektif. Sasaran akhir kami adalah untuk mengembalikan fungsi kantor yang lebih efisien dan meringankan tim tenaga lapangan dari proses administratif sehingga mereka mampu mendukung lebih banyak pelanggan.

PRODUKTIVITAS

Efisiensi
Pada tahun 2013, kami meneruskan penerapan efisiensi pada proses pengadaan langsung
dan tidak langsung atas barang dan jasa. Tranformasi luas di Perseroan kami jaga untuk tetap memaksimalkan penghematan melalui proses dan sistem yang disesuaikan guna mencapai efisiensi operasional yang optimal dan manajemen pengeluaran yang efektif.
Pengembangan sumber daya manusia yang konsisten, manajemen pemasok dan dilanjutkannya proses sistem procurement-to-pay otomatisasi lainnya hingga berhasil mencapai target penghematan yang telah ditetapkan sepanjang tahun ini.

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan 
Kami juga melanjutkan kampanye Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan (EHS, Environment,Health and Safety) kami yang disebut “Closing the Gap to Zero”. Kami akan terus dan selalu berkomitmen penuh dalam menyediakan lingkungan kerja yang aman untuk semua karyawan kami dan mencapai nilai Zero atau nilai Nol untuk kejadian kecelakaan.

ORGANISASI JUARA
Dengan memastikan bahwa Perseroan memiliki orang dan lingkungan kerja yang tepat, kami percaya bahwa ini akan memungkinkan kami untuk mencapai strategi pertumbuhan
kami. 

Pembaruan Talenta 
Menarik, mengembangkan dan mempertahankan talent adalah hal penting bagi tujuan Perseroan menjadi organisasi juara. Kami bermaksud untuk mengembangkan karyawan
yang memiliki pemahaman yang jelas terhadap bisnis dan arahnya sehingga dapat terwujud generasi pemimpin berikutnya yang memiliki kemampuan untuk memenuhi tantangan masa depan.

Karena sifat dasar dari industri tembakau ini, reputasi yang kuat sebagai penyedia pekerjaan yang terhormat merupakan hal penting bagi keberlangsungan bisnis jangka
panjang Perseroan. Kami mempekerjakan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya agar Perseroan dapat memperoleh keuntungan dari adanya berbagai rangkaian
ide dan pengetahuan yang dibawa oleh masing-masing orang-orang tersebut. Asas kerja kami adalah “Bring Your Difference” (Bawalah Perbedaan Anda) yang bertujuan untuk
menerangkan upaya Bentoel dalam menciptakan kesempatan bagi masing-masing individu untuk didengar dan mendorong semua karyawan untuk memberikan kinerja terbaik mereka.

Kesempatan pelatihan kepemimpinan, baik di Indonesia maupun luar negeri, telah diselenggarakan untuk mendorong lebih jauh strategi pengembangan. Jumlah total jam untuk pelatihan kepemimpinan lokal sendiri telah meningkat empat kali lipat di tahun 2013 dibanding tahun 2012. Kami telah mempercepat perjalanan kami, tetapi akan ada lebih banyak tantangan di masa depan. Dalam persiapan menghadapi hal tersebut, kami akan terus berfokus pada pengembangan kepemimpinan dan mempertahankan budaya yang positif dan terbuka ke depannya.

Prinsip-Prinsip Hubungan Kerja
Prinsip-Prinsip Hubungan Kerja kami menjelaskan Bentoel sebagai sebuah organisasi dan apa yang menjadi tujuannya. Prinsip-prinsip ini juga mewakili inti dari bagaimana Perseroan
ingin mencapai kesuksesannya dan dibangun berdasarkan komitmen terhadap praktik hubungan kerja yang baik serta menciptakan tempat kerja yang lebih baik. Prinsip
Hubungan Kerja menetapkan pendekatan umum terhadap pengembangan kebijakan dan prosedur, sambil memastikan tata kelola dan kepatuhan terhadap hukum dan praktik
hubungan kerja lokal. Secara singkat ini termasuk:
• Kesetaraan kesempatan dan non-diskriminasi
• Komunikasi internal dan kebebasan dalam mengalirkan
ide-ide
• Keadilan di tempat kerja dan tidak diterimanya pelecehan
dan bullying
• Tanggung jawab kinerja
• Tanggung jawab lingkungan, kesehatan dan keselamatan
• Pengembangan diri dan pembelajaran
Kami berkomitmen terhadap prinsip-prinsip ini dan memberikan upaya yang terus menerus untuk menanamkannya di seluruh tempat kerja Perseroan.

CIRI-CIRI, UNSUR, DAN TEORI ORGANISASI

Ciri-ciri Organisasi
PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk merupakan organisasi Modern karena hingga saat ini PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk bertambah besar dan pengolahan data semakin berkembang.

Unsur PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu pekerja , kerjasama dan tujuan bersama dalam mencapai organisasi yang baik. PT BENTOEL INVESTAMA Tbk memiliki tujuan untuk menjadi pendistribusi Rokok terbanyak di IndonesiaDengan didukung dengan kapasitas Sumber Daya yang ada baik manusia ataupun barang, bukan tidak mungkin perusahaan ini akan menjadi perusahaan terbaik di Indonesia.

Teori Organisasi
PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk memakai dasar dari Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau manusiawi). Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.

Dalam menciptakan insan-insan yang mempunyai kemampuan unggul maka PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA (Persero) Tbk dalam mengelola modal insani menggunakan pendekatan dengan pilar-pilar berikut :
1. Human capital learning and knowledge management
2. Human capital integration
3. Human capital development
4. Human capital performance and reward management
5. Human capital strategy 
6.  Human capital Infrastructure

MACAM ORGANISASI DARI SEGI TUJUAN

PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk dari segi tujuan merupakan Organisasi Niaga yang tujuan utamanya mencari keuntungan sebesar-besarnya. Kegiatan yg dilakukan ada membuat rokok dengan kualiatas terbaik untuk membuat orang-orang membeli rokok tersebut. PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan bergerak dalam bidang industri Rokok.



sumber:http://www.bentoelgroup.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar