Sabtu, 15 November 2014

TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA 2

1. Manfaat Jaringan Komputer sebagai media untuk mengakses layanan Pengantar Telematika

Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon ( baik kabel maupun gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki program aplikasi serta bank data yang menyediakan informasi dan data yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung dalam internet. Pihak yang telah tergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamat tersendiri ( bagaikan nomor telepon ) yang dapat dihubungi melalui jaringan internet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak yang memiliki personal komputer ( PC ) untuk menjadi pelanggan ataupun untuk mengakses internet.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. ‘Internet’ adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk penelitiaan. Di bawah ini akan dijelaskan dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet.

Manfaat
1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.

Dampak Negatif
1. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
2. Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
3. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
4. Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
5. Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.
1. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).
2. Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.
3. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang).

4. Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.

2. Contoh-contoh aplikasi yang berkembang yang memanfaatkan jaringan komputer khusus nya internet dalam telematika

Facebook, Twitter sebagai sarana Media Sosial
Lalu aplikasi-aplikasi chatting seperti pada smartphone


3.  Faktor yg mendasari perkembangan telematika di Indonesia semakin meningkat

a.  Pemakai/User, Saat ini perkembangan telematika di Indonesia sangat pesat , hal ini dipengaruhi oleh intensifitas pemakai dalam mengakses berbagai layanan di internet, internet telah menggantikan media fisik dalam mencari sebuah informasi karena lebih mudah diakses.
b.  Provider, yang merupakan penyedia layanan internet. Di Indonesia sendiri banyak sekali provider yang menawarkan berbagai kemudahan seperti paket internet murah, mereka berlomba-lomba menggaet pelanggan agar menggunakan produk mereka, ini membuat persaingan semakin banyak dan membuat pelanggan semakin mudah dalam mengakses layanan telematika.



   

Kamis, 13 November 2014

TUGAS ISD - WARGA NEGARA DAN NEGARA, PELAPISAN SOSIAL PERSAMAAN DERAJAT

NEGARA DAN WARGA NEGARA

Negara

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok manusia yang mendiami suatu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan kelompok tersebut. Negara juga diartikan sebagai suatu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hokum yang mengikat masyarakatnya demi ketertiban sosial.

Negara merupakan alat masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam masyarakat. Negara dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan. Tugas utama Negara yaitu :

Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lain.


Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan Negara.


Teori Terbentuknya Negara

  • Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles)
  • Teori Ketuhanan

Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, begitupun dengan Negara.
  • Teori Perjanjian (Thomas Hobbes)

Manusia bersatu membentuk negara untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.

Negara juga dapat terbentuk karena :

Penaklukan
Peleburan
Pemisahan diri
Pendudukan suatu wilayah

UNSUR NEGARA

Konstitutif
Negara meliputi wilayah udara,darat,perairan,rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat.
Wilayah : Batas wilayah suatu negara ditentukan dalam perjanjian dengan negara lain. Perjanjian itu disebut Perjanjian Internasional, Perjanjian dua negra disebut Perjanjian Bilateral, sedangkan apabila dilakukan oleh banyak negara disebut Perjanjian Multilateral
Rakyat : Harus ada orang yang berdiam di negara tersebut dan untuk menjalankan pemerintahan.
Pemerintah : Negara harus mempunyai suatu badan yang berhak mengatur dan berwenang merumuskan serta melaksanakan peraturan yang mengikat rakyatnya.

Deklaratif
Negara mempunyai tujuan, UUD, kedaulatan, pengakuan dari negara lain secara de jure dan de facto, dan ikut dalam PBB.
Tujuan : Negara merupakan alat untuk mencapai tujuan bersama dari para anggotanya. Beberapa tujuan negara antara lain :
a. Perluasan kekuasaan (Menurut Machiavelli dan Shang Yang)
b. Perluasan kekuasaan untuk tujuan lain
c. Penyelenggaraan ketertiban hukum
d. Penyelenggaraan kesejahteraan umum

Kedaulatan  
Kekuasaan tertinggi untuk memaksa rakyatnya mentaati dan melaksanakan peraturan (Kedaulatan ke dalam). Negara juga harus mempertahankan kemerdekaannya (Kedaulatan ke luar). Negara menuntut kesetiaan yang mutlak dari rakyatnya.

Sifat –sifat Kedaulatan
  1. Permanen : Kedaulatan hanya akan lenyap bersama dengan lenyapnya negara.
  2. Absolut : Tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi daripada kekuasaan negara.
  3. Tidak Terbagi : Kekuasaan pemerintah dapat dibagi, tapi kekuasaan tertinggi negara tidak dapat dibagi-bagi.
  4. Tidak Terbatas : Kedaulatan berlaku untuk setiap orang tanpa kecuali.


Sumber Kedaulatan
a. Teori Kedaulatan Tuhan
Segala sesuatu berasal dari Tuhan, demikian juga dengan kedaulatan. Pemerintah wajib
menggunakan kedaulatan tersebut sesuai kehendak Tuhan.
b. Teori Kedaulatan Rakyat
Pemerintah diberi kekuasaan oleh rakyat yang berdaulat dan pemerintah melakukannya atas nama
rakyat.
Tokoh : Rousseau, John Locke, Montesquieu.
c. Teori Kedaulatan Negara
Kedaulatan dianggap ada seiring dengan lahirnya suatu negara. Sehingga, negara lah sumber
kedaulatannya sendiri.
Tokoh : Jellineck, Paul Laband.
d. Teori Kedaulatan Hukum
Kedudukan dan martabat hukum lebih tinggi dari negara, sehingga hukumlah yang berdaulat.

BENTUK NEGARA

Negara Kesatuan (Unitarisme)
Negara yang merdeka dan berdaulat, dimana kekuasaannya atau pemerintahannya berada di Pusat.
Bentuk Negara Kesatuan

Negara dengan sistem sentralisasi
Segala sesuatu dalam negara diatur langsung oleh pemerintah pusat
(+)
Berlakunya peraturan yang sama di setiap wilayah negara
Penghasilan daerah dapat digunakan untuk keperluan seluruh negara.
(-)
Menumpuknya pekerjaan di pusat
Keterlambatan keputusan dari Pusat
Ketidakcocokan keputusan Pusat dengan keadaan Daerah
Rakyat kurang mendapat kesempatan untuk bertanggung jawab terhadap daerahnya

Negara dengan sistem desentralisasi
Dearah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri

Negara Serikat (Federasi)
Adanya negara bagian di dalam suatu negara yang terjadi karena penggabungan beberapa negara yang awalnya berdiri sendiri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Kemudian bergabung dalam suatu ikatan kerjasama yang efektif. Masing-masing negara melepaskan kekuasaan dan menyerahkannya kepada Negara Federal. Kekuasaan yang diserahkan, disebutkan satu persatu (Liminatif) dan hanya kekuasaan yang disebut itulah yang diserahkan. Sehingga kekuasaan asli ada pada negara bagian. Kekuasaan yang biasanya diserahkan adalah urusan luar negeri,pertahanan negara dan keuangan.

BENTUK KENEGARAAN

Negara Dominion 
Bentuk ini hanya terdapat di lingkungan kerajaan Inggris. Negara Dominion adalah semua Negara jajahan Inggris, dan tetap mengakui Raja Inggris sebagai rajanya walaupun Negara tersebut sudah merdeka. Negara-negara tersebut tergabung dalam “The British Commonwealth of Nations”.

Negara Uni  
Gabungan dua negara dengan satu kepala Negara.

Uni Riil 
Terjadi karena adanya perjanjian

Uni Personil 
Terjadi karena kebetulan

Negara Protektorat 
Negara yang berada di bawah perlindungan Negara lain.

Sifat-sifat Negara

  • Memaksa, Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secra legal agar tercapai ketertiban dan mencegah timbulnya anarki.
  • Monopoli, Negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat.
  • Sifat mencakup semua, Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk setiap orang tanpa kecuali.

Warga Negara


Unsur penting suatu Negara adalah rakyat atau warga Negara. Rakyat suatu Negara adalah semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan Negara tersebut dan tunduk pada kekuasaannya. Rakyat juga diartikan sebagai kumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persatuan dan bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
Menurut Kansil , orang orang yang berada dalam wilayah suatu Negara dibedakan menjadi :
a. Penduduk : Orang-orang yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan Negara tersebut dan diperkenankan berdomisili dalam wilayah Negara itu.

1. Warga Negara : Penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah Negara tersebut dan mengakui pemerintahannya sendiri.
2. Orang Asing : Penduduk yang bukan warga Negara

b. Bukan penduduk : Orang yang berada dalam wilayah suatu Negara untuk sementara waktu dan tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah Negara tersebut.

Asas Kewarganegaraan

Kriteria untuk menjadi warga Negara yaitu :
1. Kriterium Kelahiran

a. Ius Sanguinis : Seseorang mendapatkan kewarganegaraan suatu Negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun dia dilahirkan.
b. Ius Soli : Seseorang mendapatkan kewarganegaraannya berdasarkan negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negra dari Negara tersebut.

Konflik yang terjadi antara Ius Sanguinis dan Ius Soli akan menyebabkan terjadinya Kewarganegaraan rangkap (Bipatride) atau tidak mempunyai kewarganegaraan sama sekali (A-patride). Apabila terjadi konflik seperti itu, maka digunakan 2 stelsel kewarganegaraan, yaitu :

a. Hak Opsi, yaitu hak untuk memilih kewarganegaraan (Stelsel aktif).
b. Hak repudiasi, hak untuk menolak kewarganegaraan (Stelsel pasif).

2. Naturalisasi : Suatu proses hokum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan lain.


PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

A. PENGERTIAN
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang yang akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya suatu pelapisan masyarakat atau masyarakat yang berstrata.
Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan pada ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil. Maka, dengan sendirinya masyarakat meripakan kesatuan yang dalam pembentukannya mempunyai gejala yang sama. 
Tidak dapat dibayangkan jika masyarakat tanpa individu, ataupun sebaliknya jika individu tanpa adanya masyarakat.
Individu dan masyarakat adalah suatu ikatan komplementer, hal tersebut dapat kita ketahui dari kenyataan, bahwa :
a. manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya,
b. individu mempengaruhi masyrakat dan bahkan bisa menyebabkan (berdasarkan pengaruhnya) perubahan besar masyarakatnya.
Pelapisan Sosial biasa disebut juga dengan Social Stratification. Istilah Strtifikasi atau Stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.
Terdapat 2 definisi tentang pelapisan masyarakat, antara lain :
• Pitirim A. Sorokin
“Pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarchis).”
• Theodorson dkk dalam Dictionary of Siciology
“Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relative permanent yang terdapat di dalam system social (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal pembedaan hak, pengaruh, dan kekuasaan.
Masyarakat berstratifikasi sering dilukiskan sebagai sebuah kerucut atau piramida, dimana lapisan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.

B. PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL 
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system social masyarakat kuno. Seluruh masyarakat memberikan sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum laki-laki dan perempuan. Tetapi hal ini perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan, semata-mata adalah ditentukan oleh system kebudayaan itu sendiri.
Di dalam organisasi masyarakat primitive pun di mana belum mengenai tulisan, pelapisan masyarakat itu sudah ada. Terwujud dalam bentuk sebagai berikut :
1) Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban.
2) Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
3) Adanya pemimpin yang saling berpengaruh.
4) Adanya orang-orang yang dokecilkan dinluar kasta dan orang-orang yang di luar perlindungan hokum (cutlaw men).
5) Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri.
6) Adanya pembedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.

C. TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
1. Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyrakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya, pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada sesuatu strata atau pelapisan adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka, tanah, seseorang yang memiliki bakat seni atau sakti.
2. Terjadi dengan disengaja
System pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam system pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun secara horizontal.
Contoh pelapisan yang dibentuk dengan sengaja adalah dalam organisasi pemerintahan, organisasi partai politik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dan lain-lain. Semua contoh-contoh tersebut termasuk ke dakam organisasi formal. Dan dalam system organisasi mengandung 2 sistem :
- system fungsional
- system skalar
Kelemahan dalam system organisasi antara lain :
Pertama : karena organisasi itu sudah diatur sedemikian rupa, sehingga sering terjadi kelemahan di dalam menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
Kedua : karena organisasi itu telah diatur sedemikian rupa sehingga membatasi kemampuan-kemampuan individual yang sebenarnya mampu tetapi karena kedudukannya yang mengangkat maka tidak memungkinkan untuk mengambil inisiatif.

D. PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA
1) Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
Di dalam system ini perpindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Di dalam system yang demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran.
Masyarakat pelapisan tertutup dapat kita temui di Negara India dan masyarakat pelapisan tertutup dapat dibagi menjadi lima macam, diantaranya :
- Kasta Brahmana : terdiri dari golongan-golongan pendeta dan merupakan kasta yang tertinggi
- Kasta Ksatria : terdiri dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua.
- Kasta Waisya : terdiri dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah ketiga.
- Kasta Sudra : terdiri dari golongan rakyat jelata.
- Paria : terdiri dari mereka yang tidak mempunyai kasta (gelandangan, peminta, dan sebagainya).
Sistem stratifikasi social yang tertutup biasanya juga kita temui di dalam masyarakat feudal atau masyarakat yang berdasarkan realisme.
2) Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Sistem pelapisan seperti ini dapat kita temui di dalam masyarakat di Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan dila ada kesempatan dan kemampuan untuk itu. Tetapi di samping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia tidak mampu mempertahankanNYA. Sistem pelapisan mayarakat terbuka sangat menguntungkan. Sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk bersaing dengan yang lain.

E. BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)
Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
1) Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
2) Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
3) Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
4) Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
5) Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika masyarakat terbagi menjadi lapisan-lapisan social, yaitu :
a. ukuran kekayaan
b. ukuran kekuasaan
c. ukuran kehormatan
d. ukuran ilmu pengetahuan
Kesamaan Derajat Warga Negara
Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..
1. Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran
Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara
Dengan pasal – pasal dan pengertian di atas, sudah jelas bahwa kita harus saling bertoleransi terhadap orang lain khususnya warga Indonesia. Tidak ada pandangan si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh, semua di mata perundangan Indonesia adalah sama.
Apa sih keuntungan nya bertoleransi ? pastinya kita akan saling menghargai satu sama lain, menghargai hak dan kewajiban masing” ,, dengan begitu kehidapan damai pun akan tercipta diantara kita.
Walaupun yang namaanya pelapisan sosial itu tidak dapat dihindari, kita tetap harus bersifat dewasa dan komitmen dengan adanya kesamaan derajat di antara kita …




Sumber:Haryawantiyoko.Katuuk, Neltje F.MKDU Ilmu Sosial Dasar.1996.Jakarta:Penerbit Gunadarma




Sabtu, 08 November 2014

Tugas TOU 1 - PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA

PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk ("Bentoel" atau "Perseroan”) dan anak perusahaannya adalah anggota British American Tobacco Group, grup perusahaan tembakau terbesar kedua di dunia berdasarkan pangsa pasar global dengan berbagai brand yang dijual di lebih dari 200 negara.

Saat ini Bentoel adalah produsen rokok terbesar keempat di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 7%. Perusahaan Bentoel memproduksi dan memasarkan berbagai jenis produk tembakau seperti rokok kretek mesin, rokok kretek tangan dan rokok mesin putih. Portofolio kami mencakup brand lokal seperti Club Mild, Neo Mild, Tali Jagat, Bintang Buana, Sejati, Star Mild dan Uno Mild serta brand global seperti Dunhill, Lucky Strike, dan Pall Mall.

Bentoel mempekerjakan lebih dari 8.000 orang yang tersebar di bagian produksi, pemasaran dan distribusi rokok.

Bentoel Group mengarahkan dirinya untuk menjadi perusahaan tembakau dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Agenda Strategic Leadership baru Bentoel Group kini berdasarkan strategi British American Tobacco, yang menyoroti empat pilar akan Pertumbuhan, Produktifitas, Tanggung Jawab, dan Organisasi Juara.

Sejarah dari Bentoel Group diawali pada tahun 1930 ketika Ong Hok Liong menjalani industri rokok rumah miliknya yang bernama Strootjes Fabriek Ong Hok Liong.

Pada akhir tahun 1960-an, Bentoel Group menjadi perusahaan pertama di Indonesia untuk memproduksi rokok kretek filter buatan mesin dan membungkus kotak rokoknya dengan plastik. Inovasi-inovasi ini kemudian menjadi standard pada industri tembakau nasional.

Pada tahun 1990 perusahaan Bentoel menjadi perusahaan publik terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Rajawali Group mengambil alih pengelolaan dari perusahaan Bentoel pada tahun 1991. Kemudian pada tahun 2000, perusahaan Bentoel mengubah nama perusahaan menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Pada tahun 2009 British American Tobacco plc. mengakuisisi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. PT Bentoel Internasional Investama Tbk kemudian bergabung dengan PT BAT Indonesia Tbk pada tahun 2010, dengan tetap mempertahankan nama Bentoel.

Kami telah tumbuh untuk menjadi salah satu pemain inti dalam industri tembakau Indonesia.

Pada tahun 1930 Ong Hok Liong dan tetangganya, Tjoa Sioe Bian memutuskan untuk memulai bisnis tembakau di gedung ini. Hal ini menandai awal dari apa yang sekarang menjadi Bentoel Group.

Kini, sebagai anggota dari British American Tobacco, dengan bangga kami ingin menampilkan kekayaan sejarah kami dan jalur yang telah kami tempuh untuk mewujudkan apa yang menjadi diri kami saat ini. Museum ini merupakan perwujudan nyata dari perjalanan dan usaha kami bersama.


STRUKTUR ORGANISASI PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.

Adapun ciri-ciri organisasi:

– Mempunyai tujuan & sasaran
– Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
– Adanya kerja sama dari sekelompok orang
– Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang
Gambar Struktur Organisasi PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA

Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Komitmen
Manajemen Perseroan secara konsisten senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG, Good Corporate Governance) dalam setiap sisi kegiatan pengelolaan Perseroan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Dalam penerapan GCG tersebut Manajemen Perseroan selalu memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, praktik dan rekomendasi GCG terbaik.
Struktur Manajemen GCG
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah kewenangan tertinggi dalam Perseroan. Kami menyelenggarakan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2012 pada bulan Juni 2013. Selain itu, kami juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa pada Agustus 2013 yang menyepakati perubahan komposisi Dewan Komisaris Perseroan.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan manajemen dan bisnis Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi serta memberi kerangka arahan untuk Direksi. Dewan tersebut memiliki hak untuk memeriksa dokumen, korespondensi dan barang-barang bukti lainnya, serta hak untuk memeriksa aset Perseroan. Mereka juga berhak untuk mengetahui semua kegiatan yang dilakukan oleh Direksi dalam mengelola Perseroan. Dewan Komisaris memenuhi fungsi pengawasannya untuk kepentingan Perseroan dan menjawab RUPS.
® Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris secara rutin menyelenggarakan rapat untuk mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan manajemen Perseroan. Di tahun 2013, Dewan Komisaris menyelenggarakan empat rapat yang kehadirannya mencapai 100%, seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berhak untuk mewakili dan mengikat Perseroan di dalam dan luar pengadilan dan memiliki hak untuk bertindak untuk dan atas nama Perseroan untuk melaksanakan semua tindakan, kecuali jika ditentukan lain dalam Anggaran Dasar, dan akan bertanggung jawab dalam RUPS. Anggota Direksi ditunjuk dan diberhentikan oleh RUPS.
® Rapat Direksi
Di tahun 2013, Direksi menyelenggarakan empat rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, yang tingkat kehadiran Direksinya mencapai 100%. Direksi juga menyelenggarakan rapat dengan KomiteAudit. Direksi secara rutin menyelenggarakan rapat untuk mendiskusikan masalah operasional dan praktik GCG dalam Perseroan guna memastikan tercapainya tujuan bisnis dan juga implementasi yang tepat untuk GCG.
Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris ditentukan selama RUPS Tahunan sedangkan Remunerasi untuk Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Di tahun 2013, jumlah total remunerasi yang dibayarkan kepada para anggota Dewan Komisaris dan Direksi berjumlah Rp 44,6 milyar.
Komite Audit
Komite Audit terdiri dari tiga anggota yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Para anggota adalah pihak independen dan dipimpin oleh Komisaris Independen Perseroan. Peran Komite Audit adalah mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam permasalahan yang berhubungan dengan manajemen risiko bisnis, pengendalian internal dan kepatuhan serta manajemen bisnis. Atas dasar tindakan yang tepat dan informasi yang relevan, Komite Audit harus memastikan:
1. Tersedianya sistem pengendalian internal yang tepat dan memuaskan untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi risiko bisnis dalam Perseroan.
2. Diidentifikasinya masalah atau kelemahan besar tertentu dalam sistem tersebut dan pembuatan rencana kerja yang tepat waktu dan akurat.
3. Perseroan dan anak perusahaannya melaksanakan kegiatan bisnis secara tepat dan efisien.
Komite Audit harus memastikan bahwa sumber daya untuk audit internal dan eksternal digunakan secara efektif untuk memenuhi kebutuhan Perseroan. Hasil dari rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab:
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan
Komite Audit akan mengawasi integritas laporan keuangan Perseroan dan pengumuman formal apapun yang berhubungan dengan kinerja Perseroan, dan memeriksa penilaian signifikan yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut sebelum diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk disetujui.
2. Kontrol Internal dan Risiko Bisnis
Komite Audit akan terus memantau efektifitas dari akuntasi, pengendalian internal serta identifikasi risiko bisnis dan pengelolaan sistem Perseroan dan anak perusahaannya.
3. Audit Internal
Komite Audit akan mengawasi dan meninjau efektifitas layanan audit internal yang disediakan oleh Perseroan.
4. Audit Eksternal
Komite Audit akan mengelola hubungan dengan auditor eksternal termasuk menyetujui penunjukkan, biaya, persetujuan dari cakupan dan rencana audit serta tinjauan kinerja.
Komite Audit juga bertanggung jawab menyiapkan laporan tahunan Komite Audit sebagai bagian dari Laporan Tahunan Perseroan dan membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengamati etika serta tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan.
Di tahun 2013, Komite Audit mengadakan empat rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota komite, di mana laporan keuangan Perseroan dan masalah-masalah lainnya terkait sistem pengendalian internal Perseroan didiskusikan.
Piagam Komite Audit:
Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) No. IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“Regulasi Bapepam-LK”), Dewan Komisaris Perseroan telah menetapkan Piagam Komite Audit (“Piagam”) yang menyatakan tanggung jawab Komite Audit. Piagam ini telah diunggah pada situs Perseroan (www.bentoelgroup.com) dan dapat diakses publik.
Komposisi Komite Audit Perseroan di tahun 2013 adalah sebagai berikut:
James Richard Suttie – Ketua
Ditunjuk sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di tahun 2010. Beliau bergabung dengan Rothmans International di tahun 1972. Beliau menjabat sebagai Commercial Accountant Manager sebelum menjadi Direktur Keuangan Carreras Ltd, Jamaica pada tahun 1982. Beliau kemudian ditunjuk sebagai Direktur Keuangan Rothmans International Ltd (Eropa), Rothmans Pall Mall Bh (Malaysia) dan Rothmans Asia. Setelah Rothmans bergabung dengan British American Tobacco Plc, Beliau ditunjuksebagai Regional Financial Controller untuk Afrika di tahun 1999 dan selanjutnya sebagai RegionalFinancial Controller untuk Asia Pasifik di tahun 2002. Beliau selanjutnya menduduki jabatan tersebut hingga pensiun dari British American Tobacco pada tahun 2006. Beliau adalah anggota Institute ofChartered Accountants of Scotland.
Subarto Zaini – Anggota
Ditunjuk sebagai anggota Komite Audit Perseroan tahun 2010. Selama lebih dari 18 tahun, Beliau bekerja sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Inco Tbk dan PT BAT Indonesia Tbk dan sebagai Eksekutif dan Direktur Keuangan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan tiga Perusahaan Investasi Asing Amerika Serikat. Beliau juga telah bergerak dalam bidang konsultansi manajemen selama 20 tahun, membantu perusahaan-perusahaan seperti PT Telkom Tbk, PT Garuda Indonesia, PT Insurance Services Indonesia, PT Danareksa dan PT Satelindo. Beliau aktif berperan serta dalam beberapa organisasi professional dan sosial, termasuk sebagai salah satu pendiri Indonesian Financial Executive Association, Centre for Corporate Leadership, CorporateLeadership Development (CLDI), Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG), Indonesia Society of Commissioners (ISICOM), Karya Tani Jaya (Kartaja) Foundation, Indonesian Audit Committee Association (IKAI), dan Adam Malik Foundation. Dia juga merupakan anggota Komite Nasional Kebijakan Governance(KNKG) sejak 2004.Beliau juga menjadi Ketua Komite Juri Ernst & Young Entrepreneur of The Year 2008, Ketua Komite Juri Anugerah Business Review 2004, dan anggota Komite Juri untuk Annual Report Award 2009- 2010. Beliau telah menjadi kontributor aktif kolom Kepemimpinan dalam majalah Business Review sejak 2004. Beliau mendapatkan gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1963 dan mendapatkan gelas Master of Business Administration dari Indonesian Management Development Institute pada tahun 1985.
Johanes Sutrisno – Anggota
Beliau telah menjadi anggota Komite Audit sejak 2010. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk selama lebih dari sepuluh tahun dan telah menjadi anggota Dewan Komisaris BFI sejak tahun 2000. Beliau juga merupakan Direktur PT Carsurin (sejak 2007) dan Ascenz Indonesia Pte Ltd, Singapura. Johanes Sutrisno menerima gelar Master of Business Administration dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Laporan Komite Audit
Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) No.IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“Regulasi Bapepam-LK”); kami, sebagai Komite Audit Perseroan telah melaksanakan sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan empat (4) rapat sepanjang 2013 dan meninjau kegiatan dan laporan keuangan Perseroan selama 2013.
2. Meninjau bersama sistem pengendalian internal Perseroan dengan Akuntan Publik, termasuk cakupan dan program inspeksi Akuntan Publik.
3. Meninjau tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Pasar Modal serta peraturan perundangundangan lainnya yang berhubungan dengan bisnis Perseroan.
4. Meninjau sistem manajemen Perseroan, efektifitas program dan kegiatan audit internal, implementasi manajemen risiko, kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundangan yang berlaku, dan meninjau Laporan Keuangan triwulan sebelum diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia.
Di tahun 2013, Piagam Komite Audit Perseroan telah ditinjau dan disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK, dan selanjutnya, Piagam tersebut telah diunggah di situs Perseroan seperti yang diwajibkan regulasi.
Dalam rangka kepatuhan terhadap pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut ini kami sampaikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan telah disusun dan disajikan dengan baik, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Dalam menjalankan kegiatannya, Perseroan mematuhi peraturan perundang-undangan pasar modal dan peraturan perundangan yang terkait lainnya.
3. Komite Audit telah melakukan pembahasan dengan Dewan Komisaris terhadap program kerja Perseroan yang memerlukan perhatian khusus agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik
Laporan ini dipersiapkan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013.
Komite Nominasi Dewan Komisaris
Komite Nominasi Dewan Komisaris Perseroan dibentuk berdasarkan keputusan Dewan Komisaris pada Rapat Dewan Komisaris tanggal 22 Maret 2010.
Tujuan pembentukan Komite Nominasi Dewan Komisaris adalah mengatur, melaksanakan dan menegakkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam menetapkan kriteria pemilihan anggota Dewan Komisaris. Untuk itu Komite Nominasi Dewan Komisaris mengusulkan calon anggota Dewan Komisaris sekaligus mengusulkan besar remunerasinya, serta secara teratur melakukan peninjauan atas struktur, ukuran dan komposisi (serta pengetahuan, keterampilan dan pengalaman anggota) Dewan Komisaris.
Pada tahun 2013, Komite Nominasi Dewan Komisaris menyelenggarakan satu rapat.
Sejak tanggal 31 Desember 2012, anggota Komite Nominasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Jason Fitzgerald Murphy, sebagai Ketua Komite Nominasi Dewan Komisaris dan juga menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan.
2. Hendro Martowardojo, anggota Komite Nominasi Dewan Komisaris dan juga menjabat sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan.
3. Hardeep Khangura, anggota Komite Nominasi Dewan Komisaris dan juga menjabat sebagai salah satu Direktur Perseroan.
Komite Remunerasi
Komite Remunerasi dibentuk berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan pada tanggal 22 Maret 2010. Komite Remunerasi mengusulkan jumlah remunerasi dan tunjangan untuk anggota manajemen senior seperti Presiden Direktur dan seluruh Kepala Fungsi Perseroan dan anak perusahaannya. Komite ini juga meninjau kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kompensasi dan tunjangan untuk seluruh karyawan dengan melakukan survei dan penelitian untuk menentukan tingkat remunerasi yang tepat, untuk diberikan kepada karyawan Perseroan sesuai dengan dinamika pasar dan kinerja yang dihasilkan.
Anggota Komite Remunerasi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
1. Andrea Nemeth, Ketua Komite Remunerasi dan merupakan Regional Head of Human Resources, British American Tobacco Asia Pacific
2. Renaud De Goumoens, Anggota Komite Remunerasi dan merupakan Regional Head of Rewards, British American Tobacco Asia Pacific
3. Jason Fitzgerald Murphy, Anggota Komite Remunerasi dan merupakan Presiden Direktur Perseroan
4. Hendro Martowardojo, Anggota Komite Remunerasi dan merupakan Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan
5. Hardeep Khangura, Anggota Komite Remunerasi dan merupakan salah satu Direktur Perseroan
6. Rini Siti Inda Suri, Sekretaris Komite Remunerasi dan merupakan Head of Human Resources Perseroan.
Pada tahun 2013, Komite Remunerasi mengadakan satu rapat.
Sekretaris Perseroan
Sekretaris Perseroan bertanggung jawab untuk mengomunikasikan kondisi umum Perseroan dan kinerjanya kepada seluruh pemangku kepentingan, baik di pasar modal maupun di masyarakat umum. Tugas lain dari Sekretaris Perseroan adalah menghadiri seluruh Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi,dan Rapat Gabungan Manajemen Perseroan.
Sekretaris Perseroan memberikan masukan kepada Direksi untuk memastikan bahwa Perseroan memenuhi persyaratan keterbukaan dan ketentuan pasar modal yang berlaku. Seluruh dokumen Perseroan, termasuk antara lain Daftar Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris, Risalah Rapat Direksi, serta Risalah RUPS didokumentasikan oleh Sekretaris Perseroan.

MANAJEMEN PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk

Profil Dewan Komisaris

Hendro Martowardojo 
Ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan & Komisaris Independen pada tanggal 16 Agustus 2012. Beliau memiliki pengalaman kerja selama 30 tahun, baik di
perusahaan-perusahaan multinasional, perusahaan nasional dan BUMN, dan telah menduduki posisi senior di berbagai perusahaan seperti Citibank, Grup Director dari PT Maharani Paramitra, Presiden Direktur dari PT Aerowisata yang merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia dan Presiden Direktur PT Citra Dana Asia (Fund Asia). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Niaga Sekuritas dan PT Asia Multi Dana dan sampai saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Resource Alam Indonesia Tbk.

Richard Remon Bakker 
Ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan pada bulan Oktober 2011. Beliau mengawali karier di British American Tobacco Belanda dalam divisi keuangan pada tahun 1996 dan menjadi Direktur Keuangan selama kurang lebih dua tahun. Setelah itu Beliau ditunjuk menjadi
Global Marketing Finance Manager Duty Free di Zug, Swiss. Berbekal pemahaman dan pengalaman di bidang keuangan, Richard Remon Bekker dipercaya untuk menempati berbagai posisi senior di British American Tobacco, antara lain Direktur Keuangan Pabrik British American Tobacco di Inggris dan Irlandia, Direktur Eksekutif Keuangan di Paris, Perancis dan di Seoul, Korea Selatan. Sekarang Beliau menjabat sebagai Kepala Keuangan Regional British American Tobacco Asia Pacific.

James Richard Suttie 
Bergabung ke Rothmans International pada tahun 1972. Beliau menjabat sebagai Commercial Accountant Manager sebelum menjadi Direktur Keuangan Carreras Ltd,
Jamaica pada tahun 1982. Setelah itu sebagai Direktur Keuangan Rothmans International (Eropa) Ltd, Rothmans of Pall Mall (Malaysia) Bhd dan Rothmans Asia. Setelah Rothmans melakukan penggabungan usaha dengan British American Tobacco Plc, Beliau ditetapkan sebagai Regional Financial Controller Afrika pada tahun 1999 dan disusul sebagai Regional Financial Controller Asia Pacific pada tahun 2002. Beliau menempati posisi tersebut hingga pensiun dari British American Tobacco pada tahun 2006. James Richard Suttie ditetapkan sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak Januari 2010. Beliau adalah anggota Institute of Chartered

Accountants, Skotlandia.

Brendan James Brady 
Ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 14 Maret 2012. Beliau
mengawali karier di British American Tobacco sebagai Head of Government and External Relations di London, Inggris pada tahun 1991. Beliau sekarang menjabat sebagai Area Director British American Tobacco untuk wilayah China Raya yang berpusat di Beijing dan Hong Kong.

Silmy Karim 
Ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan pada 2 Agustus 2013. Beliau telah
memegang jabatan senior di berbagai perusahaan, antara lain, sebagai Persiden Direktur Tigaraksa Group, Direktur dan Komisaris Kodel Group, Komisaris Independen Carrefour Group dan saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT. PAL Indonesia (Persero) – sebuah BUMN.

PROFIL DIREKSI

Jason Fitzgerald Murphy 
Memulai kariernya di WD & HO Wills dan Rothmans of Pall Mall
Australia sebelum bergabung dengan British American Tobacco pada tahun 1999 sebagai Grocery Channel Manager. Beliau mengembangkan kariernya di British American Tobacco Group hingga menjadi British American Tobacco Area Director untuk Ukraina, Moldova dan Belarus, berbasis di Kiev, Ukraina. Pada 14 Maret 2012 Beliau ditunjuk sebagai Presiden Direktur Perseroan. Beliau lulus dari Charles Sturt University dengan gelar Sarjana Bisnis pada tahun 1991.

Hardeep Khangura 
Memulai kariernya di PricewaterhouseCoopers (PwC) sebelum bergabung
dengan Rothmans International / British American Tobacco Group tahun 1998 sebagai Finance Manager. Beliau kemudian menjadi Auditor Internasional sebelum menjadi Direktur Keuangan di Turki. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau adalah Head of Corporate Strategy untuk British American Tobacco Group di London, Inggris. Hardeep memiliki kualifikasi sebagai Chartered Accountant Inggris, dan lulus dari Birmingham University dengan gelar BCOM (Honours) di bidang Akuntansi dan Keuangan.

Tang Chung Leong 
Ditunjuk sebagai anggota Direksi Perseroan tanggal pada tanggal 1 Januari
2012. Beliau lulus dari University of Canterbury dengan gelar Sarjana Teknik Mesin di tahun
1982. Beliau bergabung dengan British American Tobacco di tahun 1983 sebagai Production Management Trainee sebelum meningkat ke posisi jabatan operasi lainnya. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Direktur Operasional in British American Tobacco di Vinabata, Vietnam.

Prijunatmoko Sutrisno 
Memulai kariernya sebagai staf penelitian dan pengembangan grading
dan pencampuran tembakau di PT Djarum Kudus dari 1983 sampai 1991. Beliau kemudian pindahke PT Rejeki Raya Perkasa sebagai Kepala Divisi Rokok sampai 1996, dan bergabung dengan PT HM Sampoerna sebagai Head of Kretek Blending sampai tahun 2002. Di tahun yang sama, Beliau bergabung dalam Perseroan ini sebagai Kepala Research and Development. Beliau ditunjuk sebagai anggota Direksi Perseroan pada 1 Januari 2012.




VISI DAN MISI PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk

VISI:
Untuk menjadi perusahaan tembakau dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia
MISI:
Kami mewujudkan visi kami melalui empat pilar strategi dari Pertumbuhan,
Produktifitas, Membangun Organisasi Juara, dan Keberlanjutan


Terhitung sejak tanggal 1 Juli 2012, Sekretaris Perseroan dijabat oleh Jusuf Salman, Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia dan telah meraih gelar Master of International Business Law dari Vrije Universiteit Amsterdam serta memiliki lisensi advokat. Kariernya dimulai pada tahun 1997 di beberapa law firm ternama di Jakarta sebagai Associate Lawyer
sebelum akhirnya bergabung di Perseroan pada tahun 2003 sebagai Legal Manager.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Pada tahun 2013, Perseroan mengadakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.

Akuntan Publik Laporan Keuangan 
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan, anggota dari firma Global Pricewaterhouse Coopers Network.

Biro Administrasi Efek
Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai biro administrasi efek yang
bertugas melaksanakan pencatatan kepemilikan saham Perseroan.

Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Hingga Laporan Tahunan 2013 dipersiapkan, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris
dan Direksi yang memiliki secara langsung saham Perseroan.

Kasus Penting
Tidak terdapat kasus penting yang sedang dihadapi oleh Perseroan, maupun oleh anggota
Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2013.

Kebijakan Dividen
Berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 6 Juni 2013 untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012, telah ditetapkan bahwa Perseroan tidak membagikan dividen

karena kerugian yang dialami Perseroan.

MEWUJUDKAN VISI KAMI

PERTUMBUHAN
Secara keseluruhan volume kami meningkat lebih dari 8% di tahun 2013, dimana brand utama kami i.e. Dunhill, Dunhill Fine Cut Mild dan Club Mild secara kolektif tumbuh lebih dari 50%. Sepanjang tahun 2013, kami meneruskan investasi kami untuk membangun sebuah portofolio yang bisa mendorong lebih lanjut pertumbuhan kami di Indonesia. Dengan memfokuskan investasi kami untuk portofolio tersebut, kami dapat membangun sebuah kampanye yang terintegrasi yang mengena di hati para konsumen dewasa dan memastikan pertumbuhan yang lebih lanjut.

Sementara itu, volume dari brand kretek tangan dan kretek tanpa filter kami menurun
disebabkan kenaikan harga yang tidak dapat dihindari lagi karena terjadinya kenaikan biaya
material tembakau dan non-tembakau, perubahan cukai dan devaluasi Rupiah.

Indonesia merupakan negara seluas 1.9 juta km2, yang membentang di lebih dari 17.000 pulau. Untuk perusahaan Produk Konsumen (FMCG, Fast Moving Consumer Goods) manapun hal ini merupakan tantangan yang nyata dan kami telah menghadapi hal ini dengan melakukan investasi lebih lanjut terhadap jalur distribusi kami (route-to-market channels). Di akhir tahun 2013, kami dapat meningkatkan distribusi langsung kami untuk mencapai lebih banyak lagi pelanggan ritel, menambahkan rute penjualan baru dan menjalankan operasi distribusi baru. Kami telah meningkatkan jumlah karyawan dalam tim penjualan kami di seluruh Indonesia dan membekali mereka dengan peralatan dan pelatihan terbaik yang dapat kami berikan.

Kini, seluruh kantor penjualan dan pemasaran (area sales and marketing offices) kami telah kami transformasikan sehingga mendukung tim penjualan, logistik baru, serta proses manajemen tenaga lapangan yang kian efektif. Sasaran akhir kami adalah untuk mengembalikan fungsi kantor yang lebih efisien dan meringankan tim tenaga lapangan dari proses administratif sehingga mereka mampu mendukung lebih banyak pelanggan.

PRODUKTIVITAS

Efisiensi
Pada tahun 2013, kami meneruskan penerapan efisiensi pada proses pengadaan langsung
dan tidak langsung atas barang dan jasa. Tranformasi luas di Perseroan kami jaga untuk tetap memaksimalkan penghematan melalui proses dan sistem yang disesuaikan guna mencapai efisiensi operasional yang optimal dan manajemen pengeluaran yang efektif.
Pengembangan sumber daya manusia yang konsisten, manajemen pemasok dan dilanjutkannya proses sistem procurement-to-pay otomatisasi lainnya hingga berhasil mencapai target penghematan yang telah ditetapkan sepanjang tahun ini.

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan 
Kami juga melanjutkan kampanye Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan (EHS, Environment,Health and Safety) kami yang disebut “Closing the Gap to Zero”. Kami akan terus dan selalu berkomitmen penuh dalam menyediakan lingkungan kerja yang aman untuk semua karyawan kami dan mencapai nilai Zero atau nilai Nol untuk kejadian kecelakaan.

ORGANISASI JUARA
Dengan memastikan bahwa Perseroan memiliki orang dan lingkungan kerja yang tepat, kami percaya bahwa ini akan memungkinkan kami untuk mencapai strategi pertumbuhan
kami. 

Pembaruan Talenta 
Menarik, mengembangkan dan mempertahankan talent adalah hal penting bagi tujuan Perseroan menjadi organisasi juara. Kami bermaksud untuk mengembangkan karyawan
yang memiliki pemahaman yang jelas terhadap bisnis dan arahnya sehingga dapat terwujud generasi pemimpin berikutnya yang memiliki kemampuan untuk memenuhi tantangan masa depan.

Karena sifat dasar dari industri tembakau ini, reputasi yang kuat sebagai penyedia pekerjaan yang terhormat merupakan hal penting bagi keberlangsungan bisnis jangka
panjang Perseroan. Kami mempekerjakan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya agar Perseroan dapat memperoleh keuntungan dari adanya berbagai rangkaian
ide dan pengetahuan yang dibawa oleh masing-masing orang-orang tersebut. Asas kerja kami adalah “Bring Your Difference” (Bawalah Perbedaan Anda) yang bertujuan untuk
menerangkan upaya Bentoel dalam menciptakan kesempatan bagi masing-masing individu untuk didengar dan mendorong semua karyawan untuk memberikan kinerja terbaik mereka.

Kesempatan pelatihan kepemimpinan, baik di Indonesia maupun luar negeri, telah diselenggarakan untuk mendorong lebih jauh strategi pengembangan. Jumlah total jam untuk pelatihan kepemimpinan lokal sendiri telah meningkat empat kali lipat di tahun 2013 dibanding tahun 2012. Kami telah mempercepat perjalanan kami, tetapi akan ada lebih banyak tantangan di masa depan. Dalam persiapan menghadapi hal tersebut, kami akan terus berfokus pada pengembangan kepemimpinan dan mempertahankan budaya yang positif dan terbuka ke depannya.

Prinsip-Prinsip Hubungan Kerja
Prinsip-Prinsip Hubungan Kerja kami menjelaskan Bentoel sebagai sebuah organisasi dan apa yang menjadi tujuannya. Prinsip-prinsip ini juga mewakili inti dari bagaimana Perseroan
ingin mencapai kesuksesannya dan dibangun berdasarkan komitmen terhadap praktik hubungan kerja yang baik serta menciptakan tempat kerja yang lebih baik. Prinsip
Hubungan Kerja menetapkan pendekatan umum terhadap pengembangan kebijakan dan prosedur, sambil memastikan tata kelola dan kepatuhan terhadap hukum dan praktik
hubungan kerja lokal. Secara singkat ini termasuk:
• Kesetaraan kesempatan dan non-diskriminasi
• Komunikasi internal dan kebebasan dalam mengalirkan
ide-ide
• Keadilan di tempat kerja dan tidak diterimanya pelecehan
dan bullying
• Tanggung jawab kinerja
• Tanggung jawab lingkungan, kesehatan dan keselamatan
• Pengembangan diri dan pembelajaran
Kami berkomitmen terhadap prinsip-prinsip ini dan memberikan upaya yang terus menerus untuk menanamkannya di seluruh tempat kerja Perseroan.

CIRI-CIRI, UNSUR, DAN TEORI ORGANISASI

Ciri-ciri Organisasi
PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk merupakan organisasi Modern karena hingga saat ini PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk bertambah besar dan pengolahan data semakin berkembang.

Unsur PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu pekerja , kerjasama dan tujuan bersama dalam mencapai organisasi yang baik. PT BENTOEL INVESTAMA Tbk memiliki tujuan untuk menjadi pendistribusi Rokok terbanyak di IndonesiaDengan didukung dengan kapasitas Sumber Daya yang ada baik manusia ataupun barang, bukan tidak mungkin perusahaan ini akan menjadi perusahaan terbaik di Indonesia.

Teori Organisasi
PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk memakai dasar dari Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau manusiawi). Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.

Dalam menciptakan insan-insan yang mempunyai kemampuan unggul maka PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA (Persero) Tbk dalam mengelola modal insani menggunakan pendekatan dengan pilar-pilar berikut :
1. Human capital learning and knowledge management
2. Human capital integration
3. Human capital development
4. Human capital performance and reward management
5. Human capital strategy 
6.  Human capital Infrastructure

MACAM ORGANISASI DARI SEGI TUJUAN

PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk dari segi tujuan merupakan Organisasi Niaga yang tujuan utamanya mencari keuntungan sebesar-besarnya. Kegiatan yg dilakukan ada membuat rokok dengan kualiatas terbaik untuk membuat orang-orang membeli rokok tersebut. PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan bergerak dalam bidang industri Rokok.



sumber:http://www.bentoelgroup.com/